Marhaban Ya Ramadhan...
Bulan suci bagi umat muslim telah
tiba. Bulan yang ditunggu setahun sekali, untuk mensucikan diri dan lebih
mendekatkan diri dengan Sang Illahi. Menahan hawa nafsu selama sebulan penuh,
menjadi tantangan untuk meraih Hari Kemenangan di akhir puasa. Shalat taraweh
di masjid secara jamaah menjadi sempurna ketika berbuka telah dilaksanakan.
Hati akan menjadi lebih tenang, dan tali silahturahmi antar yang di hari biasa
renggang menjadi erat.
Banyak sekali manfaat Puasa, dari
sisi lahir (badan sehat dan bugar) hingga batin (hati sejuk dan tenang). Lalu
bagaimana untuk saudara kita yang mungkin seiman atau malah bahkan yang
“menggoda” iman kita selama bulan Ramadhan? Warteg yang membuka dagangan di
siang hari, warung kelontong yang menjajakan aneka jajanan dan rokok bahkan
penjaja cinta yang nekad masih berjualan di malam taraweh? Bagi sebagian kita
umat muslim tahan untuk tidak menyentuh godaan-godaan itu, tapi ada sebagian
dari saudara kita yang merasa perlu untuk memusnahkan mereka?
Dan seperti tahun-tahun
sebelumnya, “jamur” ormas pun ikut tumbuh subur selama bulan Ramadhan. Di tiap
daerah mekar jamur dengan lebatnya hingga menutupi tanah, ya tanah. Tanah itu
godaan kita selama berpuasa. Lalu secara rombongan mereka membawa senjata dengan
baju perang serba putih. Warteg, warung, tempat bilyar, dan yang menjadi
sasaran utama “rumah” penjaja cinta. Bagai angin lebat yang menghempaskan
dedaunan kering, secara liarnya menghabisi yang menurut mereka salah. Tak
ubahnya para preman yang mengkeroyok pria culun disudut gang.
Hentikkan Kekerasan Segera! Sumber
Entah untuk mengisi berita yang
rutin mereka isi tiap tahun di media massa, atau sekedar ingin menunjukkan
kekuasaan sebagai kelompok yang mengaku sebagai “Pedang Islam” yang menebas
semua kemaksiatan. Lalu kenapa harus di bulan Ramadhan saja, mengapa memakai
cara kekerasan, merusak bahkan hingga membunuh masyarakat yang tidak bersalah?
Yang terakhir sungguh membuat pilu, meskipun entah disengaja atau tidak ini
sungguh menciderai hati umat Muslim. Makna Ramadhan untuk mendekatkan diri
kepada Illahi berubah menjadi mendekatkan diri kepada kekerasan.
Tak ayal semua warga hampir di
seluruh nusantara melarang ormas ini seenaknya sendiri mensweeping daerah
mereka, tak terkecuali warga Ternate – Maluku Utara yang dihimpun www.teraspos.com. Tempat kos kawasan Kampus
Ukhair dan UMMU serta kawasan Ternate Selatan yang rencananya menjadi tempat
razia ormas dilarang, dan bila ada razia seenaknya sendiri dari ormas akan
ditindak tegas Polda Malut. Ini langkah baik, selain yang paling utama mereka
para penggoda ormas ini untuk sejenak sabar menutup tempat usaha mereka.
Say No Kekerasan, Say Yes Kebersamaan. Sumber: Pribadi
Semoga kejadian warga Temanggung
yang meninggal tertabrak mobil rombongan ormas menjadi yang terakhir, sehingga
sucinya bulan Ramadhan tak ternodai lagi dengan berita razia ormas dimana yang
menimbulkan berbagai kerusakan. Tunjukkan kita umat yang cinta damai bukan umat
yang cinta kekerasan, rangkul mereka sebagai saudara kita bukan sebagai musuh
kita. Dan indahnya Ramadahan bisa kita rasakan bersama.
0 komentar:
Posting Komentar