Minggu, 14 April 2013

Memeras Susu Hitam Selama Mungkin

Tergelitik membaca sekilas kultweet dari @inilahmedia tentang Blok #Mahakam yang melintas di arus timeline saya beberapa hari yang lalu, memaksa membuka mata saya lebar-lebar ketika kultweet mulai saya baca satu persatu. Bahwa selama ini ada yang salah, ya saya salah mengartikan “kisruh” perminyakan di negeri ini. Salah satunya yang sedang di bahas @inilahmedia yaitu Blok Mahakam, selaama ini kita rakyat Indonesia didikte oleh penguasa sendiri bahwa kita tidak mampu, bahwa kita butuh pihak asing untuk mengelola sumber daya alam yang ada.



Apalagi ketika membicarakan sumber daya alam yang nilai uang di dalamnya sangat amat besar, penguasa pada saat itu memimpin akan sangat memaksakan “kehendaknya” bahwa ini harus dikerjakan oleh pihak asing karena kita tidak mampu. Dan saat ini ketika kita sudah cerdas dan kritis menanggapi permasalahan yang ada termasuk urusan negara. Kita tidak lagi bodoh untuk didikte, kita sudah mampu berpikir dan mencerna dari beberapa sumber referensi bukan hanya dari satu “mulut” penguasa saja untuk keganjilan yang terjadi.

Dan berikut kutipan dari kultweet @inilahmedia tentang Blok #Mahakam
1.    

  1. Pertarungan di Mahakam. Apa itu Blok #Mahakam?
  2. Blok Mahakam merupakan salah satu ladang gas terbesar di Indonesia dengan rata2 produksi sekitar 2.200 juta kaki kubik/hari. #Mahakam
  3. Cadangan Blok ini sekitar 27 triliun cubic feet (tcf). #Mahakam
  4. Sejak 1970 hingga 2011, sekitar 50% (13,5 tcf) cadangan telah dieksploitasi, dengan pendapatan kotor sekitar US$ 100 miliar. #Mahakam
  5. Cadangan yang tersisa saat ini sekitar 12,5 tcf, #Mahakam
  6. Dengan demikian, Blok Mahakam berpotensi miliki pendapatan kotor US$ 187 miliar (12,5 x 1012 x 1000 Btu x $15/106 Btu). #Mahakam
  7. Kontrak Kerja Sama (KKS) Blok Mahakam ditandatangani beberapa pekan setelah Soeharto diangkat sbg Presiden RI. #Mahakam
  8. (KKS) Blok Mahakam ditandatangani oleh pemerintah dengan Total E&P Indonesie dan Inpex Corporation (Jepang) pada 31 Maret 1967. #Mahakam
  9. Kontrak berlaku selama 30 tahun hingga 31 Maret 1997. #Mahakam
  10. Jelang lengser, Soeharto memperpanjang KKS tersebut selama 20 tahun. #Mahakam
  11. Dengan demikian, KKS Blok #Mahakam akan berakhir tgl 31/03/2017, atau setelah 50th dikuasai asing. #Mahakam
  12. Besarnya cadangan tersisa, membuat pihak asing kembali mengajukan perpanjangan kontrak. #Mahakam
  13. Selain permintaan dari Manajemen Total, PM Prancis Francois Fillon pun telah meminta perpanjangan KKS Blok. #Mahakam
  14. Dalam kunjungannya ke Jakarta, Juli 2011, PM Prancis Francois Fillon kembali mengajukan perpanjangan SKK Blok #Mahakam
  15. Pun dlm kunjungan Menteri ESDM Jero Wacik ke Perancis 23 Juli 2012, Perancis kembali meminta perpanjangan SKK. #Mahakam
  16. Melalui Menteri Perdagangan Luar Negeri, Nicole Bricq, Perancis ajukan permintaan perpanjangan SKK tersebut pada Jero Wacik. #Mahakam
  17. Hal yg sama diajukan CEO Inpex Toshiaki Kitamura saat bertemu Pres.SBY dan WaPres Boediono tgl 14/09/2012. #Mahakam
  18. Padahal sesuai UU Migas No.22/2001, jika kontrak migas berakhir, pengelolaan seharusnya diserahkan kepada BUMN. #Mahakam
  19. Pertamina pun telah menyatakan keinginan dan kesanggupan mengelola blok Mahakam berkali2 sejak 2008 hingga sekarang. #Mahakam
  20. Namun, Kepala BP Migas R.Priyono,Wamen ESDM Prof. Rudi Rubiandini ,dan Menteri ESDM Jero Wacik.... #Mahakam
  21. ...tampaknya memilih untuk mendukung Total dan Inpex Corp. tetap menjadi operator Blok #Mahakam.
  22. Kondisi ini memicu Menteri BUMN @iskan_dahlan mempertanyakan, "Mgp Menteri ESDM inginkan Blok #Mahakam diserahkan pada asing?"
  23. Dahlan Iskan berkali2 nyatakan Pertamina mampu kelola Blok #Mahakam. Shg tak ada alasan bg Menteri ESDM utk serahkan pd asing. #Mahakam
  24. Sebaliknya, Menteri ESDM Jero Wacik menyatakan mengelola Blok #Mahakam bukanlah perkara mudah.
  25. Alasan Jero Wacik,Blok #Mahakam membutuhkan modal besar dan teknologi tinggi.
  26. Jero Wacik : “Jangan sampai setelah diserahkan ke Pertamina produksinya terus turun”. #Mahakam
  27. Sementara, kpd menteri BUMN,Pertamina nyatakan sanggup bahkan berjanji beri keuntungan sbsr Rp171 T bila #Mahakam diserahkan 
  28. Bagaimana sebenarnya kapasitas yang mampu dihasilkan oleh Blok #Mahakam?
  29. Menurut Kristanto Hartadi, Kepala Hubungan Media Total E&P,mustahil Blok #Mahakam menghasilkan Rp 100 triliun.
  30. Apakah ini lalu menyurutkan langkah Dahlan Iskan utk mengupayakan agar Pertamina mengelola #Mahakam? Tentu Tidak!
  31. Dahlan lalu mencontohkan Blok Offsore North West Java (ONWJ), yg sebelum diserahkan ke Pertamina hny berproduksi 10rb barel/hari.#Mahakam
  32. Tapi fakta berbicara lain, ONWJ, kini berprodusi 40 ribu barel per hari. #Mahakam
  33. Apakah kepercayaan DI kepada Pertamina berdiri sendiri? Tentu tidak! Selain DI, ada beberapa nama yg mendukung Pertamina. #Mahakam
  34. Mantan Wapres Jusuf Kalla adlh salah satu orang yg yakin Pertamina mampu mengelola ladang itu sendirian. #Mahakam
  35. IRESS (Indonesian Resources Studies) bahkan telah surati @KPK_RI untuk selidiki 3 pejabat di ESDM. #Mahakam
  36. Mereka (Jero Wacik,Wamen ESDM Susilo W,dan Ka SSK Migas Rudi R),tlh bohong dgn katakan Pertamina tak mampu kelola Blok #Mahakam
  37. Marwan Batubara. “Tidak ada alasan bilang Pertamina tidak mampu. Sekarang kan banyak service company.." (Marwan, IRESS.#Mahakam
  38. Lebih lanjut, Marwan mengatakan keheranannya akan kengototan Jero Wacik utk pertahankan Total dan Inpex di Blok #Mahakam.
  39. No free lunch. Tak ada makan siang gratis. Begitu jugakah yang terjadi pada Jero Wacik dan Blok #Mahakam?
  40. Apapun, yg jelas,menurut Marwan Batubara,“Kalau akhirnya Blok #Mahakam diperpanjang, makin memperkuat adanya politik rente di dalamnya".
  41. Dgn kata lain,"..Ada uang minyak msk kantong parpol!”(Marwan Batubara,Dir. Eksekutif Indonesian Resources Studies - IRESS) #Mahakam -END





Terkejut bukan, minyak kita diperas dan diminum sendiri oleh penguasa SEJAK orde lama hingga sekarang. Dan itu akan dilanjutkan untuk beberapa puluh tahun kedepan, bukan masalah uang saja yang menguras nurani. Tapi soal kepercayaan terhadap kemampuan anak negeri untuk mengelola rumahnya sendiri, bukan malah tetangga yang disuruh untuk mengurus rumah kita. Penguasa tidak percaya kita mampu, lalu kapan kita bisa maju?

Untuk itu mari bersama mengawasi dan “mengingatkan” penguasa untuk masalah hajat hidup orang banyak ini, bukan hajat hidup kelompok tertentu yang sedang berkuasa. Semoga Pertamina mampu lebih menyakinkan penguasa bahwa mampu untuk mengelolanya untuk bangsa sendiri, amin.



Artikel dikutip dan disadur dari kultweet @inilahmedia tentang Blok Mahakam



0 komentar:

Posting Komentar