Minggu, 28 Juli 2013

Larang Ormasnya, Razianya, dan Kekerasannya



Marhaban Ya Ramadhan...
Bulan suci bagi umat muslim telah tiba. Bulan yang ditunggu setahun sekali, untuk mensucikan diri dan lebih mendekatkan diri dengan Sang Illahi. Menahan hawa nafsu selama sebulan penuh, menjadi tantangan untuk meraih Hari Kemenangan di akhir puasa. Shalat taraweh di masjid secara jamaah menjadi sempurna ketika berbuka telah dilaksanakan. Hati akan menjadi lebih tenang, dan tali silahturahmi antar yang di hari biasa renggang menjadi erat.

Banyak sekali manfaat Puasa, dari sisi lahir (badan sehat dan bugar) hingga batin (hati sejuk dan tenang). Lalu bagaimana untuk saudara kita yang mungkin seiman atau malah bahkan yang “menggoda” iman kita selama bulan Ramadhan? Warteg yang membuka dagangan di siang hari, warung kelontong yang menjajakan aneka jajanan dan rokok bahkan penjaja cinta yang nekad masih berjualan di malam taraweh? Bagi sebagian kita umat muslim tahan untuk tidak menyentuh godaan-godaan itu, tapi ada sebagian dari saudara kita yang merasa perlu untuk memusnahkan mereka?

Dan seperti tahun-tahun sebelumnya, “jamur” ormas pun ikut tumbuh subur selama bulan Ramadhan. Di tiap daerah mekar jamur dengan lebatnya hingga menutupi tanah, ya tanah. Tanah itu godaan kita selama berpuasa. Lalu secara rombongan mereka membawa senjata dengan baju perang serba putih. Warteg, warung, tempat bilyar, dan yang menjadi sasaran utama “rumah” penjaja cinta. Bagai angin lebat yang menghempaskan dedaunan kering, secara liarnya menghabisi yang menurut mereka salah. Tak ubahnya para preman yang mengkeroyok pria culun disudut gang.

 Hentikkan Kekerasan Segera! Sumber

Entah untuk mengisi berita yang rutin mereka isi tiap tahun di media massa, atau sekedar ingin menunjukkan kekuasaan sebagai kelompok yang mengaku sebagai “Pedang Islam” yang menebas semua kemaksiatan. Lalu kenapa harus di bulan Ramadhan saja, mengapa memakai cara kekerasan, merusak bahkan hingga membunuh masyarakat yang tidak bersalah? Yang terakhir sungguh membuat pilu, meskipun entah disengaja atau tidak ini sungguh menciderai hati umat Muslim. Makna Ramadhan untuk mendekatkan diri kepada Illahi berubah menjadi mendekatkan diri kepada kekerasan.

Tak ayal semua warga hampir di seluruh nusantara melarang ormas ini seenaknya sendiri mensweeping daerah mereka, tak terkecuali warga Ternate – Maluku Utara yang dihimpun www.teraspos.com. Tempat kos kawasan Kampus Ukhair dan UMMU serta kawasan Ternate Selatan yang rencananya menjadi tempat razia ormas dilarang, dan bila ada razia seenaknya sendiri dari ormas akan ditindak tegas Polda Malut. Ini langkah baik, selain yang paling utama mereka para penggoda ormas ini untuk sejenak sabar menutup tempat usaha mereka.

 Say No Kekerasan, Say Yes Kebersamaan. Sumber: Pribadi

Semoga kejadian warga Temanggung yang meninggal tertabrak mobil rombongan ormas menjadi yang terakhir, sehingga sucinya bulan Ramadhan tak ternodai lagi dengan berita razia ormas dimana yang menimbulkan berbagai kerusakan. Tunjukkan kita umat yang cinta damai bukan umat yang cinta kekerasan, rangkul mereka sebagai saudara kita bukan sebagai musuh kita. Dan indahnya Ramadahan bisa kita rasakan bersama. 

Amin, amin, amin ya rabbal alamin.




”banner-kontes-blog-teraspos”

0 komentar:

Posting Komentar